KHASIAT DAUN BIDARA UNTUK GANGUAN JIN
Mengobati Gangguan Sihir dengan daun bidara
1. Dalil bahawa Daun Bidara beserta Rukyah mengubati Sihir:
Ibnu Katsir dalam huraiannya apabila menafsirkan Surah Al Baqarah Ayat
102 berkaitan Syaitan yang memfitnah Nabi Allah Sulaiman bahawa baginda
menggunakan Sihir bukan Mukjizat meriwayatkan bahwa yang paling
bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan
apa yang diturunkan Allah s.w.t. kepada RasulNya untuk menghilangkan hal
itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan an-Nas) dan Ayat Kursi
kerana ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan.:
Al Qurtubi
menceritakan daripada Wahab untuk mengubati Sihir: “ Diambil 7 helai
daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan dibacakan Ayat Kursi
dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan baki
airnya diguna untuk mandi ,Insya Allah akan hilang sihirnya”. “Dan
diutamakan membaca Qul A’uzubil Falak ,Qul A’uzubirabinnas juga ditambah
Ayat Kursi kerana ayat-ayat itu dapat mengusir Syaitan.”
( Tafsir Ibn Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat Halaman 171)
( Tafsirul QuranilAzim Juz: 1 halaman 372 )
Berikut ini beberapa khasiat atau manfaat daun bidara:
1.Daun Bidara Dan Memandikan Jenazah
Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa
sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan
puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima,
(atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu,
maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan
ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu
tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”
(H.R. al Bukhori 3/99-104,
Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi
2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85,
4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal
130-131).
2.Daun Bidara dan Wanita Haidh
‘Aisyah secara
marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air
yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki
bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya
menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar
rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian
dia mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu
dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke
bekas-bekas darah.” (H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)
3.Daun Bidara Dan Ruqyah
Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar
bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat
Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (Boleh juga
dibacakan ayat-ayat al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi
atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Menumbuk
tujuh helai daun pohon Sidr (daaun bidara) hijau di antara dua batu atau
sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang
cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan
tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian
mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya Allah
penyakit (sihir) akan hilang. Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua
kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal
itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izin_Nya,Allah memberikan
manfaat padanya. Pengobatan tersebut juga sangat baik bagi suami yang
tidak bisa berhubungan badan karena terkena sihir.
4.Daun Bidara Untuk Makanan atau Minuman
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar,
atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringawetkan, atau dibuat
manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang dimakan bergaram.
Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop.
Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat
pula dijadikan pakan. Di India, pohon bidara merupakan salah satu dari
beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga lak;
ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk
diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan
pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan
lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat
lain. Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat,
terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di
Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan
pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan
untuk obat sakit perut.
5.Daun Bidara atau daun bidara cina
Bidara acap dipertukarkan identitasnya dengan bidara cina (Ziziphus
zizyphus; sinonim Z. jujuba Miller, Z. vulgaris Lamk.).Sebutan yang
sekarang ini sering kita dengar dengan panggilan Daun Bidara cina adalah
karena Bidara yang terakhir ini dibudidayakan di Cina bagian utara.Dan
di Indonesia orang menyebut daun bidara dengan sebutan bidara cina
karena juga dalam sebuah sumber ada suatu daerah yang disitu banyak
tinggal orang keturunan cina dan menanam daun bidara.Daerah tersebut pun
kini dinamakan daerah Bidaracina.